Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ibu yang Alami Baby Blues Tidak Boleh Dimarahi, Kenapa?

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Selasa, 12 September 2023 |06:39 WIB
Ibu yang Alami Baby Blues Tidak Boleh Dimarahi, Kenapa?
Mengalami baby blues. (Foto: Unsplash)
A
A
A

BELUM lama ini viral di sosial media seorang ibu nampak ingin melakukan aksi percobaan bunuh diri bersama bayinya, dengan cara ingin melompat ke rel kereta saat Commuter Line melintas. Parahnya lagi, si ibu nyaris melempar bayinya ke rel.

Masih beruntung, aksi nekatnya bisa digagalkan oleh petugas yang berjaga di stasiun tersebut. Ibu itu pun diduga mengalami baby blues atau post partum depression (PPD).

 baby blues

Sayangnya beberapa orang sering memberikan respons kepada ibu yang mengalami baby blues dan PPD dengan memarahinya atau menyuruhnya agar lebih bersyukur karena sudah dikaruniai seorang anak.

Lalu apa benar ibu yang Baby Blues tak boleh dimarahi?

“Ibu dengan baby blues atau PPD sudah merasa begitu bersalah dengan apa yang dirasakan. Maka dari itu, cobalah untuk memvalidasi perasaannya, bukan hanya menyalahkan, atau memarahinya jika tindakannya itu berbahaya,” kata Disya Arinda, dikutip dalam akun X miliknya @disyarinda.

 BACA JUGA:

Menurutnya, tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan. Karena hal penting yang terlebih dahulu harus diperhatikan adalah menyelamatkan kondisi si ibu dan bayi ke tempat yang lebih aman.

Jika memungkinkan si ibu dan anaknya dipisahkan sementara waktu. Ini bertujuan agar kondisi kebutuhan fisik ibu dan bayi dapat tercukupi. Karena pada beberapa kasus, dalam kondisi seperti itu ibu dengan PPD akan berisiko semakin terpicu dan melakukan tindakan tanpa adanya pikiran panjang. Sehingga pentingnya dukungan keluarga sangat diharapkan pada kondisi seperti ini.

 BACA JUGA:

“Kalau hanya menyalahkan si ibu, sama aja menjauhkannya dari kondisi pulih yang layak ia dapatkan,” ucap Disya Arinda.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement