Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Polusi Udara Bisa Sebabkan Penuaan Dini dan Kerontokan Rambut?

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Sabtu, 26 Agustus 2023 |14:33 WIB
Kenapa Polusi Udara Bisa Sebabkan Penuaan Dini dan Kerontokan Rambut?
Ilustrasi Kerontokan Rambut. (Foto: Freepik)
A
A
A

POLUSI udara Jakarta memang masih menjadi pembicaraan akhir-akhir ini. Pasalnya, kualitas udara di Jakarta memang masuk dalam tahap yang mengkhawatirkan, polusi udara Jakarta pun disebut berasal dari sektor transportasi, industri, dan pembangkit listrik.

Tidak hanya kesehatan organ dalam seperti paru-paru dan saluran pernapasan, polusi udara ini pun bisa membuat kulit kita mengalami gangguan. Lantas, apa hubungan antara asap atau polusi udara ini dengan kerusakan kulit?

Menurut Dokter Clarin Hayes, selaku dokter kecantikan mengatakan, gangguan skinbarrier seperti Airborne PM (Particulate Matter), Ntiric Oxide (NO), Ground Level Ozon (O3), Volatile Organic Compounds (VOCs) dan radiasi UV, itu dapat meningkatkan Trans-epidermal Water Loss (TEWL) atau penguapan air dari permukaan kulit. Sehingga, hal itu akan mengganggu fungsi kerja barrier epidermal, atau biasa dibilang skin barrier dan integritas dari struktur kulit.

“Sangat bisa memicu terjadinya kondisi kulit lainnya seperti Acne (jerawat),” kata dr Clarin, dikutip dalam TikTok miliknya @clahayes, Sabtu (26/8/2023).

Menurutnya, dalam salah satu penelitian menunjukkan masyarakat yang terpapar PM 2.5 dan PM 10, mempunyai lessi acne lebih banyak dibanding masyarakat yang jarang terpapar. Karena polusi dan radikal bebas ini meningkatkan peroksidasi squaluene, yaitu jenis minyak yang berada di epidermis untuk memicu terjadinya komedogenesis, atau pembentukan komedo yang tentunya berkembang menjadi jerawat.

Selain itu, penuaan kulit, yang disebabkan oleh O3 dan PM bahkan asap rokok, itu juga dapat memicu pembentukan ROS atau radikal bebas, dan ini memicu degradasi kolagen. Sehingga terjadilah premature aging, dengan ciri-ciri adanya kerutan, adanya lipatan nasolabial atau smile line, dan pigmen spots.

Selanjutnya Hiperpigmentasi, pada dasarnya pembentukan pigmen itu adalah mekanisme photoprotective, proteksi atau melindungi dari cahaya matahari supaya nggak terjadi DNA damage. Tetapi ternyata polusi juga memicu melanosit untuk membentuk lebih banyak pigmen, sebagai bentuk respon proteksi karena kulit pengen melindungi diri dari polutan. Akhirnya, terjadilah either menggelap atau bintik-bintikhitam.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement