Kepala Pieter kemudian dipenggal, ditusuk dari leher hingga tembus ke ubun-ubun, dan ditancapkan di atas tonggak yang terpajang di gerbang rumahnya.
Di tempat eksekusi itulah kini bernama Kampung Pecah Kulit di kawasan Jalan Jayakarta, Pinangsia, Jakarta Barat.
Saat tentara Jepang masuk ke Indonesia, tugu peringatan itu dihancurkan namun prasastinya berhasil diselamatkan dan kini disimpan di Museum Prasasti, Jakarta.
(Rizka Diputra)