Saat proses pengerjaannya, Diah mengatakan pihaknya menghabiskan waktu selama 2,5 bulan. Dan mengalami banyak tantangan. Namun dia bersyukur semua bisa berjalan baik.
“Tantangannya banyak banget, harus punya kesabaran yang tinggi, gimana mengajarkan anak-anak ini merasa dan nggak dibedakan karena mereka digabungkan. Pas kita tahu ternyata orang tuanya bangga anaknya ditampilkan sama teman-teman lain jadi nggak ada batas,” paparnya.
Dengan adanya event ini, Diah berharap anak-anak Indonesia bisa mencintai budaya dan tradisi Indonesia. Diharapkan juga agar anak muda Indonesia bisa bersosial media dengan bijak.
“Semoga media sosial ini bisa memviralkan tempat-teman keren dan budaya di Indonesia. Itu sih yang mau kita tonjolkan. Jadi ada dua misi, misi mencintai budaya, tradisional Indonesia dan misi bijak bersosial media. Kita ingin anak-anak difabel bergabung dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia untuk sama-sama berkarya dan berdaya,” tutupnya.
Event ini juga didedikasikan untuk Yayasan Potads (persatuan orang tua dengan down syndrom) karena hari ini adalah hari down syndrom internasional. Kegiatan hari ini charity dan disumbangkan untuk yayasan tersebut untuk yayasan tersebut.
(Vivin Lizetha)