ZIARAH Kubro merupakan tradisi masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan menyambut bulan suci Ramadhan dengan berziarah secara massal ke makam para ulama dan pendiri Kesultanan Palembang Darussalam atau disebut dengan Waliyullah.
Tradisi ziarah kubur ini hanya dikhususkan bagi kaum laki-laki. Mereka mengenakan pakaian serba putih dan melakukan pawai menuju sejumlah titik ziarah di Bumi Sriwijaya, julukan Palembang.
Tradisi yang berlangsung pada tiap bulan Sya'ban ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Momen ini juga digunakan sebagai waktu bagi peziarah untuk melakukan silaturahmi dengan sanak saudara dan sesama umat Muslim lainnya.
BACA JUGA:Mengenal Kebaya Labuh, Pakaian Tradisional Melayu Riau yang Didaftar ke UNESCO
Tahun ini, Ziarah Kubro akan digelar pada 10 hingga 12 Maret 2023. Pemerintah Kota Palembang akan memfasilitasi kegiatan ini mulai dari segi keamanan, kebersihan, kesehatan, dan lainnya.
Juga menyiapkan mobil ambulans, mobil tangki air, kipas angin blower, dan lampu lighting agar acara berjalan dengan baik.
"Tentunya kami harus memastikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) membantu mensukseskan kegiatan tersebut karena merupakan acara penting dan harus berjalan dengan matang" katanya Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (5/3/2023).
Ziarah Kubro kali diperkirakan jumlah yang hadir sebanyak 10.000 orang jamaah baik nusantara maupun mancanegara, sehingga hal ini juga berdampak juga pada perekonomian Kota Palembang.
BACA JUGA:Mengenal Dodol Bergema, Tradisi Unik Warga Bangka Barat Sambut Ramadhan
Beberapa ulama dan bangsawan dari negeri tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, bahkan Yaman akan ikut serta berziarah. Para ulama dan bangsawan tersebut akan berjalan kaki menuju sejumlah titik ziarah di Palembang dalam sebuah barisan panjang sambil menjunjung panji-panji bertuliskan huruf Arab.
"Acara ziara kubro ini diperkirakan jamaah yang hadir sebanyak 10.000 orang baik dari nusantara maupun manca negara, dan juga berdampak baik untuk meningkatkan perekenomian Kota Palembang dari sektor pariwisata serta pendapatan asli daerah (PAD)," ucap Dewa