Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jelajah Pulo Aceh, Melihat Mercusuar Warisan Belanda di Ujung Barat Indonesia

Antara , Jurnalis-Kamis, 02 Maret 2023 |00:03 WIB
Jelajah Pulo Aceh, Melihat Mercusuar Warisan Belanda di Ujung Barat Indonesia
Mercusuar Willem's Toren III di Gampong Meulingge, Pulo Aceh, Aceh Besar. (Foto: ANTARA/Muhammad Ifdhal)
A
A
A

MOBIL minibus dan kendaraan yang ditumpangi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melaju di jalan beraspal berbukitan. Suaranya membelah daerah perbukitan. Tampak pula hamparan laut biru mengelilingi daerah berjarak 16 mil dari Kota Banda Aceh.

Tak ada lalu lalang mobil dan kendaraan di sana, selain armada rombongan Disbudpar Aceh yang akan bertandang ke Mercusuar Willem’s Toren III di ujung paling barat Indonesi tepatnya Gampong (Desa) Meulingge, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Medan yang dilalui memang jalan beraspal, namun konturnya ikut menguji sedikit adrenalin karena posisi menanjak dan pasti. Akan tetapi, hal itu terbayarkan dengan pesona alam asri dan pemandangan luar biasa dari ujung Pulo Breuh tepatnya di Mercusuar Willem’s Toren

 BACA JUGA:Aceh Targetkan 2,5 Juta Wisatawan pada 2023, Turis Malaysia Sasaran Utama

Mercusuar Willem’s Toren III yang dibangun pada tahun 1875 merupakan salah satu dari tiga mercusuar yang menjadi warisan Belanda di dunia, satu bangunan itu berada di Provinsi Aceh atau tepatnya di Pulo Breuh, Kecamatan Pulo Aceh.

 Ilustrasi

Pantai Meulingge di Pulo Aceh. (Foto: Okezone.com/Salman Mardira)

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh berupaya mengembangkan potensi wisata Mercusuar Willem’s Toren III di Gampong Meulingge, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dengan mewacanakan untuk menerbitkan sertifikat kepada para wisatawan yang berkunjung ke sana.

“Willem’s Toren merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang saat ini masih dirawat dan layak dikunjungi oleh masyarakat dan generasi muda di Tanah Air dan Aceh khususnya. Saya mengajak generasi muda untuk dapat berkunjung dan menyaksikan langsung keindahan alam Pulo Aceh dari ketinggian,” kata Kadisbudpar Provinsi Aceh Almuniza Kamal seperti dilansir dari ANTARA.

Kunjungan selama 2 hari ke daerah tersebut merupakan bagian untuk memetakan berbagai potensi wisata dan nantinya dikolaborasikan bersama guna menjadikan daerah itu sebagai salah satu destinasi unggulan di Tanah Rencong.

 BACA JUGA:Aceh Punya Keistimewaan, Erick Thohir Diminta Tak Hapus Status Internasional Bandara SIM

“Kita siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan sektor pariwisata di Pulo Aceh. Kami juga akan ikut berperan untuk meningkatkan pembinaan kepada masyarakat dan pelaku wisata seperti pemilik homestay serta masyarakat di daerah destinasi wisata,” katanya.

 Ilustrasi

Suasana desa di Pulo Aceh. (Foto: Okezone.com/Salman Mardira)

Pihaknya juga siap meningkatkan amenitas dan menggelar beragam atraksi apabila akses transportasi dari Banda Aceh ke Pulo Aceh dan akses jalan ke Mercusuar mudah dijangkau para pelancong yang datang ke daerah tersebut.

Baginya potensi yang ada tersebut merupakan salah satu modal yang diberikan oleh sang pencipta, sehingga bagaimana di tangan para pemangku kepentingan dan masyarakat dapat mengotimalkannya demi meningkatkan kesejahteraan dan mendatangkan rezeki yang halal bagi penduduknya.

Kecamatan Pulo Aceh berada di Kabupaten Aceh Besar. Kecamatan yang berada di daerah kepulauan tersebut memiliki 17 gampong yang tersebar di Pulo Nasi dan Pulo Breuh.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement