TAMAN hutan mangrove atau bakau di Kampung Ruar, Distrik Biak Timur, kini menjadi salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Taman bakau dengan luas sekitar 4 hektare yang dikelola Kantor Kesatuan Pemangku Hutan Lindung (KPHL) Biak-Supiori bersama masyarakat adat lokal itu setiap hari dikunjungi banyak wisatawan.
Keberadaan taman wisata bakau Kampung Ruar, selain menjadi objek wisata daerah, bisa juga memberikan manfaat ekonomi keluarga masyarakat adat lokal Biak selaku pengelola objek wisata alam.
Keberadaan taman bakau bisa menjadi sarana edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan warga mengenai pentingnya keberadaan pepohonan bakau ditanam di pinggir laut.
BACA JUGA:Pesona Lakkang, Pulau di Tengah Kota Makassar yang Jadi Ekowisata Mangrove Baru
Melansir dari ANTARA, Jumat (17/2/2023), hutan bakau bisa menjadi tempat wisata keluarga sekaligus juga sebagai ikhtiar menjaga ekosistem kawasan pesisir.
Menyelamatkan hutan bakau sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan terutama di sekitar lokasi pantai.
Hutan mangrove
Tanpa adanya hutan bakau akan mudah sekali terjadi abrasi sehingga tanah di sekitar lokasi pantai menjadi terkikis oleh air laut.
Semakin banyak wisatawan yang datang ke objek wisata bakau maka diharapkan semakin banyak pula pohon bakau yang bisa ditanam.
Salah satu contoh, penghijauan di Ruar oleh masyarakat dan pemerintah setempat membuat hutan bakau menjadi tumbuh lebih lebat dan subur.
Keberadaan taman hutan bakau tersebut sudah dijadikan sebagai ekowisata di Kabupaten Biak Numfor. Taman ini bila dikelola dengan baik maka berpotensi dikunjungi wisatawan Nusantara dan mancanegara.
BACA JUGA:Embung Sanur, Habitat Mangrove yang Menjelma Jadi Wisata Baru Bali
Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap mengatakan taman hutan mangrove disiapkan sebagai sarana objek wisata alam untuk membangun Biak secara keseluruhan agar asri dan menarik.
Pemkab Biak Numfor pada tahun 2023 akan mengembangkan kawasan objek wisata taman hutan bakau sebagai tempat menikmati keindahan alam pesisir wilayah Distrik Biak Timur.
"Tahun ini objek wisata taman hutan bakau akan diperluas dan ditata menjadi tujuan wisata yang lebih menarik," sebut Bupati Biak Numfor.
Pulau Biak yang kaya dengan berbagai potensi perikanan dan pariwisata alami telah menjadi tempat favorit bagi wisatawan Nusantara dan turis mancanegara, terutama sebelum terjadinya pandemi COVID-19.
Setelah kondisi daerah ini melewati masa pandemi COVID-29 diharapkan pada tahun ini bersamaan akan diselenggarakan Sail Teluk Cenderawasih pada 1-7 November 2023, arus kunjungan wisatawan ke Biak Numfor kembali meningkat.
Pemkab Biak juga akan memperbanyak lokasi wisata alam di kawasan lain, agar kelak dapat menyerap tenaga kerja dari kalangan masyarakat adat Biak maupun meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.