MASJID Agung Sheikh Zayed atau Sheikh Zayed Grand Mosque merupakan salah satu masjid terbesar dan terindah di dunia.
Masjid yang berdiri kokoh di Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) ini kembali menjadi perbincangan setelah salah satu member Girlband K-Pop Jennie Blackpink mengunggah foto dirinya tengah mengunjungi masjid tersebut.
Foto yang diberi caption 'Exploring While Touring' sontak mendapat tanggapan positif dari warganet. Tak sedikit pula dari mereka yang mengagumi keindahan Masjid Agung Sheikh Zayed.
Keindahan arsitektur dan detailnya yang sulit membuat masjid ini terlihat mewah. Tak hanya itu, masjid yang terletak di Abu Dhabi ini juga menjadi salah satu destinasi wisata teratas dunia.
Berikut 10 fakta Masjid Agung Sheikh Zayed, masjid terbesar ketiga di dunia, yang dilansir dari berbagai sumber;
1. Salah satu masjid terbesar di dunia
Masjid Agung Sheikh Zayed berdiri di atas lahan seluas 12 hektare, dengan luas area mencapai 22.412 meter persegi. Dengan ukurannya tersebut, masjid ini menjadi masjid terbesar ketiga di dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Al-Nabawi di Madinah.
Saking besarnya, masjid ini bisa terlihat jelas dari tiga jembatan utama yang menghubungkan Abu Dhabi, yaitu Maqta, Mussafa, dan Sheikh Zayed.
(Foto: Instagram/@gst.96_)
2. Daya tampung besar
Sebanding dengan ukurannya, Masjid Agung Sheikh Zayed bisa menampung jamaah dengan jumlah fantastis, yaitu mencapai 41.000 orang. Selain itu, aula utama juga bisa nemampung hingga 10.000 orang.
3. Material masjid diimpor dari berbagai negara
Material untuk membangun masjid diimpor dari berbagai negara, seperti Mesir, Turki, Pakistan, China, dan India. Selain dari negara-negara Asia, ada juga material yang diimpor dari negara di benua lain, seperti New Zealand, Maroko, Yunani, Italia, Jerman dan Austria.
4. Memiliki desain campuran
Masjid ini memiliki empat menara utama dengan desain geometris yang berbeda. Masing-masing menara memiliki ketinggian sekitar 106 meter.
Segi empat pada dasar menara mencerminkan arsitektur Maroko, Andalusia, dan Mameluke. Ada juga bentuk persegi delapan menara khas era Dinasti Mamluk pada abad ke-13 hingga hingga ke-16.
Terakhir bentuk silinder menggambarkan elemen desain dari era Ottoman. Mosaik emas yang melapisi lentera mirip mahkota kental akan desain era Fatimiyah.