Dikatakannya, pembukaan akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Maret, untuk selanjutnya pada bulan yang sama dilakukan grand opening. Sebagai target awal ini, ia berharap jumlah pengunjung pada siang hari bisa mencapai 75 orang dan malamnya sekitar 100 orang.
Dengan pembukaan tersebut ia berharap Pracima Tuin bisa menjadi suatu ruang budaya. "Kami sebagai pusat budaya bisa mengenalkan Mangkunegaran ke masyarakat luas, sekaligus berkegiatan menjadi bagian dari kebudayaan itu, kuliner, busana, kesenian," katanya.
(Foto: Istimewa)
Terkait restoran yang ada di dalam kompleks Pracima Tuin nantinya seperti restoran pada umumnya. Meski demikian, akan ada beberapa menu khusus khas Mangkunegaran, di antaranya brubus dan dendeng age.
"Brubus adalah daging yang dibalut sayuran, itu makanan favorit eyang Mangkunegara ke-VII. Dendeng age juga merupakan makanan turun-temurun, kalau makanan ini cukup umum," ucap Sudjiwo.
Setelah pembukaan resmi pada Maret mendatang, pihak Mangkunegaran akan terus melakukan riset dan mengembangkan resep-resep khas Mangkunegaran agar masyarakat luas tahu.
(Rizka Diputra)