Kemudian pada 2004 silam, ketika tsunami melanda wilayah tersebut. Sebuah helikopter yang memberikan bala bantuan dan ingin menolong mereka malah dipanah, meskipun mereka sudah memberikan makanan ke pulau tersebut.
Selanjutnya misionaris asal Amerika Serikat, John Allen Chau juga mati dibunuh oleh Suku Sentinel. Kala itu dirinya ingin menyebarkan agama Kristen ke warga suku primitif tersebut.
Namun baru saja mendarat, John malah diserang dan dibunuh. Bahkan ia diseret beberapa meter kemudian menguburkannya di bibir pantai. Sayangnya jasad tersebut tidak bisa diambil, lantaran Suku Sentinel terus membentengi dirinya dan menganggap semua orang adalah ancaman.

Pernah Ada yang Berhasil Bersahabat
Nah siapa sangka, antropolog yang tergabung dalam Anthropological Survey of India (AnSI). Ia adalah Madhumala Chattopadhyay, wanita asal India itu sukses mendekati dan bersahabat dengan Suku Sentinel.
Pada Januari 1991, Chattopadhyay mendapat kesempatan pertamanya untuk bergabung dengan tim yang akan mengunjungi Pulau Sentinel Utara. Namun, ada sedikit halangan. Dirinya ditugaskan untuk mendekat ke suku primitif itu.
Saat itu dirinya mencoba melemparkan buah kelapa ke arah Suku Sentinel yang ingin hendak menyerangnya. Ternyata upaya dan kerja kerasnya itu berhasil, Chattopadhyay bisa masuk bahkan bersahabat dengan kelompok yang dianggap berbahaya itu.
Chattopadhyay pun membuktikan, bahwa Sentinel bukanlah suku kanibal yang selama ini diisukan. Chattopadhyay bisa menggendong bayi dan berkomunikasi dengan mereka tanpa adanya ancaman sedikitpun.
(Salman Mardira)