5 Fakta Suku Aghori di India, Manusia Kanibal yang Doyan Ngeseks dengan Mayat
5 FAKTA suku Aghori di India mungkin belum banyak orang tahu. Aghori Sadhus merupakan pengikut setia atau pemuja Dewa Siwa yakni orang-orang yang mencari pencerahan melalui proses reinkarnasi.
Biasanya terlihat di Varanasi dan daerah Himalaya di India. Suku ini dikenal karena ritual yang tidak biasa dan aneh yang mereka ikuti. Mulai dari berkeliaran dalam keadaan telanjang bulat hingga memakan mayat alias kanibal, ialah kebiasaan mencengangkan yang sulit dicerna akal sehat.
Beberapa fakta tentang suku Aghori berikut ini dapat menambah wawasan lebih dalam tentang kelompok manusia yang terkenal akan ritual mistisnya.
5 fakta suku Aghori di India, manusia kanibal yang doyan ngeseks dengan mayat seperti melansir fwdlife.
1. Pengikut setia Dewa Siwa
Aghori percaya bahwa Siwa adalah alasan di balik segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Mereka percaya bahwa Siwa adalah lambang kesempurnaan dan penolakan terhadap kesempurnaan dalam bentuk apapun sama dengan penolakan terhadap Yang Maha Esa.
Mereka juga meyakini bahwa setiap jiwa manusia adalah Siwa, namun diselimuti ikatan tertentu. Untuk memutuskan ikatan ini, yang dikenal sebagai 'asthamahapasa' (delapan ikatan besar), mereka melakukan beberapa praktik aneh yang terkait dengan kremasi, seks, dan masih banyak lagi. Pada akhirnya, setelah berhasil melepaskan ikatan tersebut, mereka percaya bahwa manusia dapat mencapai 'moksha' (kebebasan).
(Foto: Instagram/@ianjamesdaniel)
2. Kali, sang penuntut
Aghori sangat mempercayai Kali yakni Dewi Hindu, pendamping perempuan Siwa yang menuntut kepuasan melalui setiap ritual yang mereka jalani. Ritual itu di antaranya memakan daging manusia, meminum alkohol, menggunakan narkoba hingga melakukan hubungan seks dengan mayat.
3. Terbiasa telanjang bulat
Suku Aghori tidak memiliki rasa malu dengan anatomi mereka. Mereka sudah terbiasa dengan tidak menyembunyikan apapun dari anggota tubuh mereka alias bugil. Jangan kaget jika Anda menemukan sebagian besar mereka telanjang bulat dan tetap bertahan dalam kondisi cuaca paling ekstrem sekalipun.
