Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hati-hati! Sering Suntik Anti-Keriput Picu Resistensi yang Berbahaya

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Jum'at, 30 September 2022 |07:20 WIB
Hati-hati! Sering Suntik Anti-Keriput Picu Resistensi yang Berbahaya
Suntik anti keriput (Foto: Freepik)
A
A
A

SIAPA sih yang tidak mau wajahnya mulus tanpa keriput dan kerutan? Banyak orang, terutama wanita yang mendambakan ingin selalu tampil mulus tanpa kehadiran keriput.

Maka dari itu, treatment seperti suntik anti keriput pun diminati banyak orang. Nah, jika Anda termasuk salah satu yang sering melakukan suntik anti-keriput, wajib berhati-hati akan bahaya yang mengintai.

Sebab, penggunaan anti-keriput Botulinum Toxin A (BoNT-A) dalam terapi estetika berkepanjangan ternyata berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Efek buruk paling nyata adalah kondisi imunoresistensi atau NAb-induced secondary nonresponse (SNR).

Dampak buruk tersebut artinya anti-keriput yang diinjeksikan tidak lagi merespons secara efektif, efeknya tidak sebaik injeksi pertama. Ini membahayakan, karena jika suatu saat Anda membutuhkan terapi injeksi BoNT-A untuk kondisi penyakit serius, terapi jadi tidak efektif lagi.

Itu kenapa, penggunaan BoNT-A sangat murni dianggap bisa meminimalisir risiko pembentukan NAb.

" Terapi BoNT-A sering kali dilakukan seumur hidup, kami setuju bahwa menggunakan formulasi BoNT-A yang sangat murni dengan risiko imunogenik terendah untuk meminimalkan risiko pembentukan NAb akan menjadi keputusan klinis yang bijaksana," terang ahli bedah plastik dr. Wilson Ho, dikutip dari siaran resminya dari laporan studi 'Emerging trends in botulinum neurotoxin A resisten: An international multidisciplinary review and consensus, Jumat (30/9/2022).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement