Melihat ada risiko tersebut, dr. Wilson mengimbau kepada para ahli untuk lebih bijaksana dalam memberikan suntikan anti-keriput kepada pasien. Apalagi jika pasien punya riwayat perawatan seperti perawatan BoNT-A ekstensif.
Tidak hanya itu, diharapkan juga para praktisi mempertimbangkan implikasi dari pilihan perawatan tertentu sepanjang riwayat medis pasien.
"Dari perspektif klinis, memakai formulasi BoNT-A yang sangat murni dan memberikan ke pasien dalam dosis efektif minimum, dengan interval yang tepat bisa membantu membatasi perkembangan kekebalan," tambahnya.
Lebih lanjut, Konsultan Dermato-venereologist dari Universitas Indonesia dr Lis Surachmiati Suseno menerangkan bahwa BoNT-A adalah obat penting yang telah dan masih digunakan secara global selama lebih dari 3 dekade, termasuk di Indonesia.