Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Benar Vape Alternatif Berhenti Merokok?

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Rabu, 28 September 2022 |13:13 WIB
Apa Benar Vape Alternatif Berhenti Merokok?
Vape menggantikan rokok (Foto: Pixabay)
A
A
A

SAAT ini banyak anak-anak muda yang beralih dari rokok ke vape. Alasannya vape lebih sehat dari pada rokok.

Namun, apa benar vape alternatif berhenti merokok?

 vape

Faktanya, vape bukan alternatif berhenti merokok. Pesan tersebut tegas disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia dr Radityo Prakoso, SpJP(K).

Artinya, vape tetap berbahaya bagi kesehatan, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Vape sama buruknya dengan rokok konvensional. Vape tetap berbahaya bagi kesehatan sekalipun kandungan toksiknya lebih rendah daripada rokok konvensional. Jadi, vape bukan alternatif berhenti merokok," terang dr Radityo Prakoso dalam Webinar Kementerian Kesehatan dalam rangka Hari Jantung Sedunia 2022, Rabu (28/9/2022).

Dijelaskan dr Radityo, kandungan zat toksik yang ada di dalam vape itu sekitar 2.800, sedangkan pada rokok konvensional sekitar 7.000 zat toksik. Kalau ditanya mana yang lebih baik, dokter yang berpraktik di Heartology Cardiovascular Center Jakarta itu menegaskan tidak keduanya.

"Kalau ditanya mana yang lebih baik antara vape atau rokok konvensional, ya, jawabannya tidak keduanya. Yang paling baik adalah tidak merokok sama sekali dan menjauhi asap rokok," ungkap dr Radityo.

Lagipula, rokok elektrik atau vape kata dr Radityo punya efek adiksi yang sama seperti rokok konvensional. Kemudian, vape tidak mengantongi lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sebagai produk alternatif untuk berhenti merokok.

Lebih lanjut, dr Radityo menerangkan bahwa kandungan zat toksik yang ada di dalam rokok konvensional maupun vape itu dapat mengganggu proses delivery oksigen ke jantung dan seluruh tubuh, karena terbentuknya plak aterosklerosis.

 BACA JUGA:Waspada! Asap Rokok yang Menempel di Sofa dan Tembok, Mampu Picu Infeksi Paru Kronik

Nah, individu yang rutin merokok secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Kalau kebiasaan ini sudah terjadi sejak usia muda, maka masalah kesehatan jantung kemungkinan besar dapat terlihat di 5-10 tahun mendatang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement