Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Tak Ada Jembatan Penghubung Jawa dan Bali? Ternyata Ini Alasannya

Destriana Indria Pamungkas , Jurnalis-Jum'at, 23 September 2022 |05:04 WIB
Kenapa Tak Ada Jembatan Penghubung Jawa dan Bali? Ternyata Ini Alasannya
Ilustrasi (Foto: Broonet)
A
A
A

KENAPA tak ada jembatan penghubung Jawa ke Bali akan dibahas pada artikel kali ini. Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal hingga mancanegara.

Sayangnya, untuk menuju ke Pulau Bali hanya ada dua jalur, yaitu jalur udara dan laut. Sementara jalur darat belum dibuat oleh pemerintah.

Kabarnya, rencana pembuatan jalur darat dari Jawa ke Bali mendapat penolakan dari masyarakat asli Bali. Lantas, apa mengapa tidak ada jembatan dari Jawa ke Bali? berikut penjelasannya.

Pemerintah Indonesia sudah sejak tahun 1960-an ingin membangun tol bebas hambatan dari Merak, Banten, hingga Pulau Bali.

Usulan tersebut berasal dari mendiang Profesor Dr Ir Sedyatmo, guru besar ITB, yang terkenal dengan konstruksi cakar ayam.

BACA JUGA: Bali Tuan Rumah Annual Destination Wedding Planner, Sandiaga: Indonesia Lokasi Pernikahan Paling Indah!
Bali Destinasi Terpopuler di Dunia

Usulan tersebut tadinya akan diberi nama Tri Nusa Bima Sakti yang akan menghubungkan tiga pulau, yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali. Sayangnya, ide brilian itu kandas lantaran menuai banyak tentangan dari berbagai pihak.

Pada 2012 silam, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengusulkan untuk membangun jembatan Selat Bali dengan panjang 39 km. Tujuannya dibangunnya jembatan ini adalah untuk memperlancar laju ekonomi masyarakat.

Sayangnya, usulan tersebut kembali ditolak oleh masyarakat Bali. Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jembrana turut mendukung penolakan tersebut.

Penolakan dibangunnya jembatan penghubung Jawa-Bali adalah karena keterkaitannya dengan mitologi yang dipercayai masyarakat Bali.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement