5. Gangguan Saluran Napas Atas
Mendengkur pada anak dapat juga dialami ketika anak sedang flu, pilek, hidung tersumbat akibat alergi, infeksi, dan sinusitis, sehingga menyebabkan anak kesulitan bernapas melalui hidung dan anak secara otomatis akan bernapas melalui mulut. Bernapas melalui mulut menyebabkan getaran yang lebih besar sehingga terjadilah suara dengkuran.
6. Asma
Sebuah studi yang dipublikasikan jurnal Chest meneliti 974 anak usia prasekolah (2-5 tahun). Dilaporkan dalam temuannya, 10,5 persen anak mendengkur saat tidur lebih dari 4 kali per minggu. Lalu, 28 persen peserta anak di antaranya juga mengalami asma.
Para peneliti melaporkan bahwa adanya sumbatan jalan napas dapat menjadi penyebab mendengkur pada anak. Asma akan menyebabkan anak lebih berusaha keras untuk bernapas dan akan menyebabkan timbulnya dengkuran. Mendengkur juga dapat menjadi pencetus serangan asma karena lendir dari saluran napas atas dapat masuk ke dalam paru-paru.
7. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan atau faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada tenggorokan atau faring. Faringitis bisa terjadi bersamaan dengan tonsilitis atau radang amandel yang sering disebut juga dengan faringotonsilitis. Penyebab faringitis adalah infeksi virus, bakteri, jamur, alergi, sinusitis, kanker, cedera, bahan iritan, dan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Gejala yang dapat timbul saat anak mengalami faringitis antara lain nyeri tenggorokan, peradangan kelenjar di sekitar leher, suara serak atau perubahan suara, demam, nyeri kepala, mual dan muntah, serta tidur mendengkur.
(Martin Bagya Kertiyasa)