Khawatir akan fenomena ini? Kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mengatasi gangguan FOMO, seperti:
Ubah Fokus
Dibanding fokus pada kekurangan yang dimiliki, cobalah perhatikan apa yang telah kamu punya. Kamu bisa mulai mengikuti akun orang-orang yang memberikan dampak positif pada kehidupan. Unfollow orang-orang yang cenderung sombong dan memberi dampak buruk pada dirimu.
Buat Jurnal Pribadi
Sering kali orang menggunakan media sosial sebagai sebuah ‘jurnal elektronik’ untuk menyimpan apa yang sudah dilakukan atau dialami. Namun, hal ini dapat membuat kamu berharap akan komentar orang lain terhadap pengalamanmu dan akhirnya jadi ketergantungan dengan komentar tersebut.
Cobalah untuk membuat jurnal pribadi tanpa memerlukan ‘pengakuan’ publik yang sering didapat dari media sosial. Dengan melakukan hal ini, kamu dapat te
Khawatir akan fenomena ini? Kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mengatasi gangguan FOMO, seperti:
Ubah Fokus
Dibanding fokus pada kekurangan yang dimiliki, cobalah perhatikan apa yang telah kamu punya. Kamu bisa mulai mengikuti akun orang-orang yang memberikan dampak positif pada kehidupan. Unfollow orang-orang yang cenderung sombong dan memberi dampak buruk pada dirimu.
Buat Jurnal Pribadi
Sering kali orang menggunakan media sosial sebagai sebuah ‘jurnal elektronik’ untuk menyimpan apa yang sudah dilakukan atau dialami. Namun, hal ini dapat membuat kamu berharap akan komentar orang lain terhadap pengalamanmu dan akhirnya jadi ketergantungan dengan komentar tersebut.
Cobalah untuk membuat jurnal pribadi tanpa memerlukan ‘pengakuan’ publik yang sering didapat dari media sosial. Dengan melakukan hal ini, kamu dapat terbantu lepas dari FOMO.
Carilah Hubungan dengan Orang di Dunia Nyata
Sering kali kamu merasa kesepian dan mulai mencari hubungan dengan orang lain di media sosial. Sayangnya, menggunakan media sosial untuk mencari hubungan belum tentu dapat berdampak baik. Karena itu, untuk mengatasi FOMO, salah satunya caranya adalah mulai membangun hubungan dengan orang-orang di sekitar, seperti keluarga dan teman.
Fokus pada Rasa Syukur
Penelitian menunjukkan, bersyukur dapat meningkatkan semangatmu dan orang-orang di sekitar. Walaupun terkesan sulit, kamu bisa mulai mencoba fokus pada nikmat yang sudah dimiliki daripada memikirkan ‘kekurangan’ (yang dapat muncul akibat membandingkan diri dengan orang lain di media sosial).
Harus disadari, apa yang dilihat di media sosial belum tentu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kamu tidak selalu tahu cerita sepenuhnya di balik gambar-gambar yang dilihat.
Sering kali kamu merasa kesepian dan mulai mencari hubungan dengan orang lain di media sosial. Sayangnya, menggunakan media sosial untuk mencari hubungan belum tentu dapat berdampak baik. Karena itu, untuk mengatasi FOMO, salah satunya caranya adalah mulai membangun hubungan dengan orang-orang di sekitar, seperti keluarga dan teman.
Fokus pada Rasa Syukur
Penelitian menunjukkan, bersyukur dapat meningkatkan semangatmu dan orang-orang di sekitar. Walaupun terkesan sulit, kamu bisa mulai mencoba fokus pada nikmat yang sudah dimiliki daripada memikirkan ‘kekurangan’ (yang dapat muncul akibat membandingkan diri dengan orang lain di media sosial).
Harus disadari, apa yang dilihat di media sosial belum tentu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kamu tidak selalu tahu cerita sepenuhnya di balik gambar-gambar yang dilihat.
(Martin Bagya Kertiyasa)