Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengurai Benang Kusut Nasib Anak Bantar Gebang, Nikah Muda demi Melanjutkan Hidup

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Rabu, 03 Agustus 2022 |15:33 WIB
Mengurai Benang Kusut Nasib Anak Bantar Gebang, Nikah Muda demi Melanjutkan Hidup
Anak-Anak di Bantar Gebang. (Foto: Instagram/Sanngar Anak Kita)
A
A
A

Oleh karena itu, Yoki, melihat keluarga pemulung Bantar Gebang juga manusia berharga yang berhak mendapat hak-hak dasar yang sama dengan anak lainnya. Anak-anak Bantar Gebang pun punya hak untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang kreatif, mandiri, menghargai sesama, dan bertanggung jawab.

"Harapan kami dengan hadirnya SAKA dan seluruh masyarakat yang mendukung gerakan positif ini adalah anak-anak menjadi lebih berani menentukan pilihan terbaik dalam hidupnya, berani menyuarakan mimpi-mimpinya, serta mau memperjuangkan mimpinya tersebut," papar Yoki.

Namun, Yoki mengatakan bahwa SAKA punya beberapa kendala dalam memfasilitasi anak-anak Bantar Gebang ini meraih mimpinya. Adalah belum cukupnya relawan pengurus.

Hingga sekarang, kata Yoki, SAKA berjalan ditopang empat orang saja, masing-masing dari tim adalah pegawai kantor yang punya waktu pendampingan hanya di Sabtu dan Minggu. Itu juga alasan kenapa SAKA membuka sekolah di weekend, bukan weekday.

Sekalipun waktu pendampingan sangat kurang, tapi tim SAKA sebisa mungkin memberikan kegiatan yang diharapkan cukup bisa membuat anak-anak Bantar Gebang memiliki skill yang dapat dimanfaat di masa depan. Perlu diketahui, anak-anak yang terlibat di SAKA mulai dari usia 3 hingga 16 tahun. Mereka kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok belajar sesuai usia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement