DULU mungkin kita beranggapan bahwa DBD adalah penyakit musim hujan. Sebab, banyak genangan di mana-mana dan udara sangat lembap ke arah dingin yang mana itu udara paling disukai nyamuk.
Tapi, anggapan bahwa DBD atau demam berdarah adalah penyakit musim hujan perlu Anda perbaiki, karena DBD kini bukan penyakit musim hujan saja. Kasus DBD di Indonesia terjadi sepanjang tahun.
"DBD kini bukan penyakit musiman, tapi kasusnya terjadi di sepanjang tahun. Ini perlu diwaspadai oleh masyarakat," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Herbuwono, saat ditemui langsung di Gedung Kemenkes, Selasa (5/7/2022).
Perubahan iklim, menurut Wamenkes Dante, menjadi penyebab utamanya. Hal ini memungkinkan nyamuk beradaptasi juga di udara dingin pun panas dan ini tentunya sangat merugikan masyarakat yang tinggal di negara subtropis seperti Indonesia.
BACA JUGA : Kemenkes dan Enesis Andalkan Mobil Keliling untuk Edukasi Pencegahan DBD
BACA JUGA : Kasus DBD di Karawang Melonjak, 8 Warga Meninggal Dunia
Kasus DBD sendiri banyak terjadi pada anak-anak. Kelompok ini rentan kena DBD karena aktivitas mereka banyak dilakukan di luar rumah dan juga bersekolah.
"Sekolah menjadi sarana nyamuk menginfeksi virus juga. Jadi, anak-anak rentan karena mereka bukan hanya bisa kena di rumah atau saat main di sekitar rumah, tapi juga di sekolah," tambah Wamenkes Dante.