MASIH banyak air minum dalam kemasan (AMDK) yang menggunakan bahan plastik keras atau polikarbonat, yang mengandung aditif BPA dibandingkan plastik lunak atau Polyethylene Terephthalate (PET). Maka cek galonmu, tercantum label yang manakah?
Pemerhati ekonomi sirkular dari Nusantara Circular Economy & Sustainability Initiatives (NCESI) Yusra Abdi mengatakan, pemasaran galon berbahan PET ini tidak merata di Indonesia. Seperti Danone, sejauh ini galon PET hanya ada di Bali dan Manado saja. Maka ia mendesak kepada perusahaan untuk pemerataan galon PET di semua daerah.
"Air galon yang beredar luas di Indonesia banyak yang belum terbebas dari risiko Bisfenol A (BPA) yaitu bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker dan kemandulan," katanya dalam keterangannya.
Pengecekan galon plastik lunak ini pun dilakukan oleh Nyonyi, warga Bali. Ia membenarkan peredaran galon air minum yang bebas BPA di Bali.
"Karena menetap di Bali dan rutin menggunakan galon plastik keras, saya penasaran dan mengecek sendiri. Ada simbol sekali pakai dan tulisan di dasar galon PETE. Tapi tengah galonnya ditulis 'Kembalikan untuk Diisi Ulang'," katanya dalam sebuah tweet, memperlihatkan dua foto close-up keterangan jenis plastik di dasar galon.
Nyonyi selalu mengecek label tersebut demi menjaga kesehatannya. Ia juga tahu bahwa penggunaan air galon berbahan plastik keras belum bebas BPA, bisa muncul sederet bahaya.