INDONESIA memang menjadi salah satu negara yang kaya akan sumber daya. Tidak hanya alam, tapi juga hewan yang banyak beraneka ragam. Sayangnya, pemanfaatan sumber daya di Indonesia masih belum maksimal, sehingga kita masih lebih banyak menghasilkan barang setengah jadi.
Selain itu, banyak tempat produksi di Indonesia disebut tidak memenuhi standar. Salah satunya adalah terkait kulit kadal yang berasal dari Indonesia. Investigasi PETA menemukan bahwa kadal sebelum dibunuh diikat kakinya lalu dibanting dan dipenggal kepalanya dalam keadaan sadar.
PETA pun menuduh Gucci terlibat dalam penjualan kulit kadal Indonesia yang didapat dengan cara menyiksa lalu membunuhnya dengan sangat kejam. Ya, brand fashion dunia tersebut dianggap menggunakan material kulit kadal asal Indonesia yang dibunuh dengan cara sangat sadis.
Tindakan penyiksaan tersebut semata-mata dilakukan untuk membunuh kadal Indonesia yang kulitnya dipakai Gucci sebagai bahan baku ikat pinggang, dompet, atau aksesori fashion Gucci lainnya. Selain Gucci, dua korporasi mode besar Perancis Moët Hennessy Louis Vuitton SE (LVMH) dan Kering pun dituding PETA hal serupa.
Kering dan LVMH sendiri sudah menerima pernyataan hasil investigasi tersebut langsung dari presiden PETA yaitu Ingrid Newkirk. Tak hanya mempermasalahkan proses mendapatkan kulit hewan dengan cara sadis, PETA juga mendesak rumah mode dunia untuk berhenti menggunakan hewan eksotis dalam produksi mereka.
"Tidak ada tas, ikat pinggang, dan dompet yang sepadan dengan rasa sakit dan penderitaan hewan eksotis," kata PETA dalam pernyataan resminya, dikutip MNC Portal dari Hypebeast, Senin (20/12/2021).
Menanggapi sikap PETA tersebut, Kering melalui WWD menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menghormati standar tertinggi kelestarian hewan, termasuk proses mendapatkan material bahan baku.