Bahkan karena air mengalir dengan debit sangat cepat, membuat masyarakat di beberapa desa tidak menyadari bahwa tempat tinggal mereka akan terendam oleh air.
Beberapa penduduk kota Buscalque dan O Bao misalnya, harus berenang keluar dengan membawa barang apapun yang bisa mereka ambil, dan menyaksikan sendiri hewan mereka yang tenggelam air waduk.
Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, mengingat bahkan EDP tidak mencabut kabel listrik selama banjir melanda.
(Foto: AFP)
Beberapa bangunan bersejarah di kota ini dibangun kembali, termasuk gereja yang sudah ada sejak abad ke-12 dan ke-10 di San Nicolás, dan San Pedro. Aceredo menjadi wilayah yang terkenal hilang saat ada rendaman banjir, dan akan muncul kembali ketika permukaan air rendah.
Baca juga: Kisah Pulau Terkutuk dan Jembatan Angker Dihuni Arwah Korban Bunuh Diri
Di sini permukaan air surut setiap beberapa tahun. Jadi, memungkinkan sekali bagi warga sekitar untuk bisa menyusuri jalanan, dan mengintip ke dalam kerangka bangunannya. Desa-desa lain seperti yang ada di Portomarín, hanya bagian atas bangunan dan menara gereja yang terlihat saat air surut.
(Foto: AFP)
Galicia bukanlah desa satu-satunya yang bernasib mengenaskan. Namun, beberapa kota bagian di Spanyol mengalami nasib yang serupa. Pada tahun 1987, kota tua Riaño di Leon benar-benar dihancurkan untuk membangun reservoir dengan nama yang sama.
Tragedi terburuk semacam ini juga terjadi di wilayah seperti Ribadelago Viejo, Castilla y León, dekat Zamora. Pada tahun 1959, seluruh kota hanyut oleh air bendungan Vega de Tera, karena kesalahan konstruksi. Dari total 549 penduduknya, 144 hilang, dan hanya 28 mayat yang ditemukan.
(Rizka Diputra)