“Omzet Batik Marunda turun 80% dari total keseluruhan pendapatan. Bergerak dari kondisi tersebut, kami berinovasi untuk menciptakan kain batik yang lebih relevan dengan situasi, dan masker kain batik pun tercipta,” terang Irma.

Tingginya minat masker kain batik membuat Irma memberikan pelatihan kepada ibu-ibu untuk menaikkan jumlah produksi. Bukan hanya memberdayakan ibu-ibu rusun, Irma pun berkolaborasi dengan pegiat usaha lokal kain dan alat batik asal Pekalongan sebagai penyedia material pembuatan Batik Marunda.
Pelatihan membatik terus kami berikan bagi ibu-ibu rusun agar mereka bisa mandiri secara ekonomi, bahkan bisa melatih UMKM lainnya. Kami pun menggandeng sejumlah seniman dan desainer ternama yang menyumbangkan ide-idenya untuk dijadikan motif batik kami,” ujar Irma.
Ketua Umum Dekranas, Wury Ma’ruf Amin, mengharapkan, “Dengan bangkitnya UMKM ini semoga dapat terus menjadi tonggak pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.
(Helmi Ade Saputra)