Dari catatan Pfizer sekitar 177.000 orang dewasa berusia di atas usia 65 tahun tertular RSV dan ada sekitar 14.000 dari kasus tersebut yang berakibat fatal, membuat vaksin menjadi lebih penting mengingat betapa besar bahaya infeksi pernapasan satu ini pada kelompok usia bayi dan orang lanjut usia.
Untuk anak di bawah satu tahun, RSV diketahui jadi penyebab paling umum dari penyakit bronkiolitis dan pneumonia. Gejala RSV biasanya datang secara bertahap dan memang mirip dengan infeksi Covid-19, mulai dari pilek, penurunan nafsu makan, batuk, bersin, demam dan meriang.
“RSV adalah penyebab signifikan penyakit pernapasan parah pada orang dewasa yang berusia lebih tua, dan bisa menyebabkan kecacatan dan kematian. Ada kebutuhan medis penting yang belum terpenuhi untuk vaksin efektif yang dapat membantu melindungi orang dewasa yang lebih tua dari penyakit yang sangat menular ini,” ujar Dr. Kathrin U. Jansen, wakil presiden senior dan kepala penelitian dan pengembangan vaksin Pfizer.
Mengingat betapa penting alias krusialnya vaksin RSV ini, Dr. Kathrin menambahkan gelaran uji coba klinis fase 3 vaksin RSV ini jadi langkah yang sangat penting dalam upaya melawan penyakit RSV.
"Start studi Fase 3 ini merupakan langkah maju yang penting menuju tujuan imunisasi komprehensif kami terhadap penyakit RSV, yang mencakup pengembangan vaksin pertama yang potensial untuk bisa membantu mencegah penyakit RSV pada orang dewasa. Serta upaya berkelanjutan untuk membantu melindungi bayi melalui imunisasi maternal (ibu)," pungkas Dr. Kathrin.
(Martin Bagya Kertiyasa)