ANAK ternyata lebih rentan mengalami dehidrasi dibanding orang dewasa. Ini dikarenakan anak-anak memiliki volume cairan lebih besar pada tubuhnya dibandingkan orang dewasa sehingga lebih rentan dengan kondisi perubahan cairan di dalam tubuh.
"Pada bayi sekitar 70 persen dari berat tubuhnya mengandung air. Sementara pada orang dewasa hanya 60 persen," kata dokter spesialis anak Himawan Aulia Rahman SpA, seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Ini Gejala Anak Mengalami Dehidrasi, Ketahui Juga Cara Mengatasinya
Secara singkat, dehidrasi didefinisikan sebagai kondisi kehilangan air di dalam tubuh. Dokter Himawan mengatakan dehidrasi bisa berbahaya bagi anak karena volume air atau darah untuk sirkulasi peredaran darah ikut berkurang.
Kondisi tersebut turut memicu pasokan makanan dan oksigen pada sel-sel berkurang sehingga bisa menyebabkan komplikasi.
Selain proporsi cairan yang relatif lebih besar, anak bisa rentan mengalami dehidrasi karena metabolisme pada tubuhnya masih dalam proses pertumbuhan.
Faktor rasio perbandingan luas permukaan kulit terhadap berat badan pada anak yang relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa juga turut memengaruhi tingkat kerentanan dehidrasi pada anak.
Baca juga: Suara Anak tentang Vaksin: Tingkatkan Imun Supaya Tidak Kena Corona
Terakhir, anak lebih rentan terkena infeksi, seperti diare, karena kekebalan tubuhnya belum matang. Penyakit diare merupakan pemicu dehidrasi paling umum pada anak.
"Penyebab dehidrasi pada anak itu bermacam-macam, namun umumnya bisa diakibatkan kehilangan cairan dari saluran pencernaan anak, yaitu lewat diare dan muntah," jelas dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta ini.