Adapun delegasi Indonesia berasal dari berbagai daerah di tanah air. Penonton live performance bisa mendapatkan tiket gratis melalui https://linktr.ee/InternationalMaskFest.
Penjualan barang seni diikuti oleh UMKM Indonesia dan pembuat topeng manca negara yaitu Alaric Chagnard, Perancis dan Hideta Kitazawa, Jepang.
“Selain itu, IMO merupakan wadah silahturahmi seniman, kolektor, pengrajin, komunitas, sekaligus individu-individu pecinta topeng Indonesia. Bagi yang berminat menjadi bagian IMO bisa mendaftar melalui http://bit.ly/daftar-IMO," katanya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi mengapresiasi pelaksanaan Indonesia Mask Festival 2021, yang bisa dikatakan unik karena minat khusus namun disajikan dengan konsep entertainment yang bisa dinikmati kalangan luas.
Dengan demikian, meskipun mengatur pergerakan wisatawan dengan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety and Environment Sustainability) yang ketat, ajang ini tetap mampu menggerakkan ekonomi kreatif secara luas.
Hal ini sesuai dengan arahan Menparekraf (Sandiaga Uno) agar dalam pelaksanaan event, konten harus localize, personalize, customize, dan smaller in size.
Localize, mengangkat potensi lokal, otentik dan memberikan manfaat kepada masyarakat lokal. Kedua, personalize, memberikan kesan. Ketiga, customize, dimana target audiens dan spesifikasinya harus jelas. Terakhir, Smaller in Size, bentuk kegiatan terbatas, hybrid dan awareness campaign diperkuat.
Sandiaga juga meminta dalam pelaksanaan ada tiga hal lain yang harus diperhatikan. Pertama relevan, temanya harus berkaitan dengan kondisi saat ini, seperti isu peduli kesehatan. Kedua digitalize, bersifat digital dengan teknologi terkini dan dekat dengan milenial. Ketiga sustainable, harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan, budaya dan ekonomi.
(Salman Mardira)