Padahal, menurut Rahne, perempuan mempunyai hak yang sama untuk menemukan kebahagiaan sebagai seorang individu. Karena jika seseorang belum bisa menemukan definisi kebahagiaan untuk dirinya sendiri, maka akan sulit untuk membahagiakan orang lain.
Penulis buku yang kini tidak lagi malu menyandang predikat sandwich generation ini mengaku bangga dapat membahagiakan diri sendiri dan menjalankan peran yang diinginkan. Namun demikian, Rahne perlu melalui pergumulan batin yang panjang untuk menyadarinya.
“Saya menemukan kebahagiaan seutuhnya ketika saya akhirnya mau mengenali diri dan merangkul segala hal yang baik maupun buruk sebagai individu. Saya juga selalu berkaca pada diri sendiri ketika menjalani battle hidup saya,” tutur Rahne.
(Martin Bagya Kertiyasa)