BEBERAPA ibu yang baru saja melahirkan mengalami baby blues dan depresi. Ini merupakan kondisi yang berbeda, tapi tetap mengarah pada kejiwaan.
Menurut sebuah hasil studi, sebanyak 70 sampai 80 persen ibu yang baru saja melahirkan mengalami baby blues. Lalu 13 persen mengalami depresi usai melahirkan.
Baca juga: Tak Cuma Baby Blues, Waspadai juga Depresi Usai Melahirkan Moms!
Terkait hal ini, spesialis kedokteran jiwa klinik dr Daniella Satyasari mengatakan baby blues dan depresi merupakan kondisi berbeda. Maka itu, sebelum mengatasinya, perlu dipahami terlebih dahulu kondisi ini.
"Baby blues adalah penurunan suasana hati jangka pendek yang disebabkan oleh semua perubahan yang terjadi pasca-melahirkan," kata dr Daniella dalam jumpa pers, Selasa 9 Maret 2021.
"Setelah melahirkan perubahan hormonal terjadi. Estrogen naik ketika hamil dan ketika melahirkan, hormonya drop. Jadi terjadi perubahan mood," lanjutnya.
Baca juga: Behati Prinsloo Ungkap Pernah Alami Baby Blues, Begini Cara Mengatasinya
Adapun ibu dengan baby blues biasanya mengalami suasana hati berubah dengan cepat dari senang menjadi sedih. Satu menit bangga dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibu baru. Berikutnya menangis karena berpikir tidak sanggup melakukan tugas itu.
"Tidak merasa ingin makan atau menjaga diri sendiri karena kelelahan. Merasa kesal, kewalahan, dan cemas," papar dr Daniella.