Dalam puisi periode Archaic, Eros direpresentasikan sebagai manusia immortal yang sangat menarik bagi manusia dan dewa. Tetapi pada periode Helenistik, dia semakin digambarkan sebagai anak yang lucu dan nakal.
Karena asosiasinya dengan cinta, orang-orang Victoria abad ke-19 dipuji karena mempopulerkan Hari Valentine dan mulai menggambarkan Cupid versi anak kecil ini pada kartu Hari Valentine dalam tren yang terus berlanjut hingga hari ini.
5. Cokelat yang indentik dengan kasih sayang
Tradisi Hari Valentine yaitu memberikan sekotak coklat dimulai pada abad ke-19 oleh Richard Cadbury, keturunan dari keluarga produsen cokelat Inggris.
Karena hal itu, perusahaan Cadbury mulai menggunakan teknologi untuk membuat lebih banyak varietas cokelat, Richard menyadari peluang pemasaran yang besar untuk cokelat baru dan mulai menjualnya dalam kotak berdekorasi indah yang dirancangnya sendiri.
Sejak saat itu, Cadbury memasarkan kotak-kotak itu karena memiliki tujuan ganda. Ketika semua cokelat telah dimakan, kotak itu sendiri sangat cantik sehingga dapat digunakan berulang kali untuk menyimpan kenang-kenangan, dari kunci rambut hingga surat cinta.
Kotak-kotak itu semakin rumit hingga pecahnya Perang Dunia II, ketika gula dijatah dan perayaan Hari Valentine diperkecil. Tapi kotak Cadbury era Victoria masih ada, dan banyak yang merupakan pusaka keluarga atau barang berharga yang dihargai mahal oleh para kolektor.
(Salman Mardira)