Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wajib Waspada jika Alami Nyeri Pinggang Lebih dari 1 Jam Setiap Pagi

Antara , Jurnalis-Senin, 01 Februari 2021 |08:15 WIB
Wajib Waspada jika Alami Nyeri Pinggang Lebih dari 1 Jam Setiap Pagi
Ilustrasi nyeri pinggang. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Pemeriksaan dan Terapi

Pemeriksaan radiografi dan MRI bisa membantu menegakkan diagnosis nyeri pinggang inflamasi termasuk AS yang biasanya baru terdeteksi 8 sampai 12 tahun setelah munculnya gejala awal.

"Pasien harus ditemukan ketika di-rontgen belum kelihatan untuk mencegah penyakit tidak berkembang sampai terbentuk bamboo spine atau leher hingga pinggang tak bisa digerakkan. Entry poinnya back pain yang inflammatory," tutur dr Rudy.

Baca juga: Kram Menstruasi Bisa Diredakan dengan 3 Posisi Tidur Ini Lho 

Sebelumnya, pasien bisa mengidentifikasi beberapa kondisi melalui pertanyaan; apakah nyeri pinggang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan?; apakah nyeri pinggang muncul saat berusia di bawah 45 tahun?

Kemudian, apakah nyeri tersebut muncul secara bertahap?; apakah nyeri tersebut membaik apabila Anda beraktivitas?; apakah nyeri tersebut memburuk apabila Anda duduk lama atau beristirahat?; apakah nyeri sering muncul pada malam hari?

Apabila mayoritas jawaban dari pertanyaan tersebut adalah 'Ya', pasien sangat disarankan untuk menemui spesialis, khususnya ahli reumatologi, guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dokter Rudy mengatakan pemberian terapi yang tepat bisa membantu mengendalikan nyeri serta gejala lain yang dirasakan oleh pasien.

Sebelum terapi, pasien perlu menerapkan pola hidup yang sehat, seperti mengurangi atau berhenti merokok; menjaga berat badan ideal; mengonsumsi makanan yang bergizi; melakukan olahraga ringan sesuai dengan anjuran dokter; fisioterapi untuk mengurangi nyeri dan menjaga fleksibilitas tulang belakang serta sendi-sendi yang mengalami peradangan.

"Obat-obatan bagian dokter. Datang ke dokter untuk berkonsultasi agar mendapatkan terapi yang terbaik," kata dia.

Baca juga: Ini Cara Penerapan Karantina RT/RW untuk Hentikan Persebaran Covid-19 

Terapi sederhana yang bisa dilakukan antara lain posisi seperti duduk bersandar di tembok untuk melatih otot paha dan tulang belakang, posisi seperti push-up disanggah dengan siku untuk memperkuat otot dan tulang belakang.

Kemudian mencoba berdiri dengan kaki di tekuk ke belakang; latihan bahu dan leher dalam posisi duduk, tidur, dan berdiri untuk melatih fleksibilitas; berjalan dan bergerak sebanyak mungkin demi menjaga fleksibilitas sendi.

Khusus untuk bagian tulang punggung, pasien bisa mencoba latihan bernapas dalam untuk mencegah kekakuan di punggung.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement