Dengan menambahkan varian makanan bercita rasa lezat, anak-anak menjadi lebih berselera untuk makan. Kemudian asupan gizinya pun meningkat.
Orangtua harus bertanggung jawab atas pemenuhan gizi anak, sehingga edukasi juga sanhat diperlukan. "Jika tanggung jawab semula ditujukan kepada guru, harus diubah sasarannya menjadi orangtua,” ucap Dr Rimbawan.
Dr Rimbawan menegaskan bahwa para santri membutuhkan peningkatan asupan gizi yang signifikan. Makanan yang mereka lahap harus terdiri dari energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi, dan vitamin C.
Baca Juga: 9 Makanan Ini Jangan Disimpan di Kulkas Ya, Ketahui Dampaknya
Selain pola makan, edukasi lain yang menjadi bekal adalah meningkatkan kadar hemoglobin, serta mengurangi prevalensi anemia yang signifikan. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga penting dipraktikkan. Dalam kesempatan ini, Dr Rimbawan juga melakukan studi di Pondok Pesantren Darussalam & Pondok Pesantren Darul Falah, Bogor.
“Kita harus bergerak cepat mencari solusi agar edukasi gizi mengenai cara pemenuhan gizi anak sekolah dapat sampai pada orangtua dengan baik,” tutupnya.
(Helmi Ade Saputra)