Penelitian ini telah melibatkan 3.974 karyawan bank di Spanyol dari PESA CNIC-Santander Study, yang dipimpin oleh kepala editor JACC, Valentin Fuster, MD, PhD, menggunakan teknik pencitraan untuk mendeteksi prevalensi dan laju perkembangan lesi vaskular subklinis di sebuah populasi dengan usia rata-rata 46 tahun. Semua peserta ini mengenakan actigraph, perangkat kecil yang terus-menerus mengukur aktivitas atau gerakan, selama tujuh hari untuk mengukur kualitas tidur mereka.
Penelitian ini menemukan, ketika faktor-faktor risiko tradisional untuk penyakit jantung dipertimbangkan, peserta yang tidur kurang dari enam jam adalah 27 persen lebih tinggi kemungkinannya untuk mengalami aterosklerosis di seluruh tubuh dibandingkan dengan mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam. Kualitas tidur ditentukan oleh seberapa sering seseorang terbangun pada malam hari, dan frekuensi gerakan selama tidur yang mencerminkan fase tidur.

Baca juga: Yuk Bikin Puding Strawberry Yogurt untuk Camilan Sehat
(Ahmad Luthfi)