Dari situ, Dokter Twindy menjalani rapid test. Namun yang membuatnya bingung adalah ketika hasil rapid test keluar, hasilnya non-reaktif.
Dalam 7 hari ia pun mengulangi test Covid-19 agar meyakinkan. Karena pada saat itu, ia semakin merasa ada yang tidak beres di tubuhnya dan ada gejala mirip Covid-19.
Dokter Twindy memutuskan untuk melakukan PCR Swab Test. Selang beberapa hari, hasilnya dinyatakan positif.
"Buat saya PCR Swab Test ini jadi gold standard untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak," kata dia.
Dokter Twindy pun menjalani perawatan di rumah sakit selama dua minggu. Selang dua minggu, Dokter Twindy akhirnya menerima hasil PCR Swab Test negatif sebanyak dua kali.
Ia pun diperbolehkan kembali ke rumah dengan tetap menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Isolasi mandiri selama dua pekan tentu penting dilakukan guna mencegah infeksi Covid-19 untuk kedua kalinya.
Pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga baginya. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, menurut Twindy, mutlak bagi masyarakat untuk semakin menjaga kesehatan dengan menyantap makanan dan minuman bergizi, rajin berolahraga dan tetap aktif, serta menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di manapun berada.
“Kasus ini mungkin tidak hanya terjadi pada saya, tetapi juga pada orang lain yang merasa dirinya sehat dan belum melakukan isolasi mandiri dari awal gejala. Bisa jadi, seseorang sudah terinfeksi, tetapi belum muncul antibodi untuk melawan virus SARS-CoV-2,” kata dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)