Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Malam 1 Suro, Bulan Sakral bagi Masyarakat Jawa yang Kental Cerita Mistis

Wilda Fajriah , Jurnalis-Kamis, 20 Agustus 2020 |19:33 WIB
Malam 1 Suro, Bulan Sakral bagi Masyarakat Jawa yang Kental Cerita Mistis
Ritual Memandikan Keris. (Foto: Okezone/Ardi)
A
A
A

Bagyo, salah satu abdi dalam Keraton Solo menyatakan dua kerajaan dari dinasti Mataram ini selama bulan Suro masih melakukan tradisi labuhan. Labuhan adalah ritual yang tidak asing di telinga masyarakat Jawa.

"Ritual ini menjadi ritual tahunan di beberapa lokasi yang masih dianggap sakral oleh Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta. Ada beberapa gunung yang sering dijadikan lokasi labuhan, yaitu Lawu, juga Merapi," jelas Bagio saat berbincang dengan Okezone.

Khusus di wilayah Solo, salah satu tujuan lelaku spiritual (tirakat) adalah gunung Lawu yang juga menjadi salah satu tujuan ritual Keraton Solo. Selama ini gunung Lawu dipercaya sebagai pusat kegiatan spiritual di tanah Jawa dan ada hubungan dekat dengan keberadaan Keraton di tanah Jawa. "Setiap tiap bulan Suro selalu diadakan upacara sesaji di gunung Lawu," lanjutnya.

malam 1 suro

Selain itu pada malam satu suro ribuan orang berbagai daerah naik ke puncak Gunung Lawu dengan beragam tujuan. Salah satunya sebagai bentuk lelaku. Mereka berkeyakinan, dengan naik ke puncak Pringgodani dan melakukan topo broto (menyepi) di puncak keinginannya bisa terkabul. Ngalap berkah agar terkabul usahanya lancar, naik pangkat dan jika berhasil mereka akan mengadakan selamatan.

"Masih banyak lokasi di gunung Lawu yang masih di sakralkan seperti lereng sebelah utara, yang dipercaya sebagai pusat atau istana makhluk halus," katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement