Sementara itu, dalam laporan Kementerian Kesehatan RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Bambang Wibowo mengungkap, kebutuhan APD sangat tinggi di tengah pandemi tapi stok terbatas.
"Kebutuhan APD sangat tinggi, sementara persediaannya terbatas. Pada saat pandemi seperti sekarang, APD ternyata tak hanya digunakan tenaga medis, tetapi pasien dan masyarakat umum pun menggunakannya," kata Bambang beberapa waktu lalu.
Keterbatasan APD ini menjadi ancaman serius para garda terdepan ini. Mereka yang bertemu langsung dengan pasien COVID-19 dihadapkan pada realita miris yang harus mereka terima. Lagi-lagi, semua demi menjalankan sumpah profesi yang tak boleh mereka abaikan.
APD sangat dibutuhkan karena atribut itu berfungsi sebagai penghalang bahan infeksius seperti virus dan bakteri yang bisa saja menempel di kulit, mulut, hidung, atau selaput lendir mata para tenaga kesehatan.
Tidak hanya itu APD ini pun digunakan untuk memblokir kontaminasi darah, cairan tubuh, dan sekresi pernapasan pasien COVID-19
(Helmi Ade Saputra)