Dokter Tirta juga menjelaskan metode penggunaan rapid test. Rapid test, menurutnya, dipakai untuk mengecek ada atau tidaknya antibodi SARS Cov 2 atau virus penyebab COVID-19.

"Alat ini hanya screening, false negatif masih ada. Misalnya saya gejala batuk, day 3 saya dicek pake alat ini, jika negatif, bukan berarti saya bebas COVID-19. Tapi antibodyi belum muncul," bebernya.