Saat ini semua orang Katolik, baik pendosa umum atau rahasia, datang untuk menerima abu karena pengabdian. Pada zaman sebelumnya, pemberian abu diikuti oleh prosesi pertobatan.
Abu yang dibuat dari bakaran daun palma tahun sebelumnya dibaptis dengan air suci dan diberi wangi-wangian dengan dupa. Abu melambangkan penebusan dosa dan pertobatan.
Mereka juga mengingatkan bahwa Allah murah hati bagi orang yang memanggil-Nya dan bertobat dengan sepenuh hati.
(Dewi Kurniasari)