MENGOLAH daging sapi merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Itulah yang terbesit di benak sebagian masyarakat. Karena, olahan daging sapi di Indonesia biasanya seperti rendang, semur, dendeng, dan sebagainya.
Hal ini tentu membuat sebagian orang enggan untuk memasak daging karena terkenal dengan prosesnya yang ribet serta membutuhkan campuran bumbu yang beragam. Terlebih jika orang tersebut memang tidak pandai memasak.
Lalu bisakah kita mengolah daging dengan bumbu yang paling sederhana seperti garam dan lada? Daging sapi Australia menjadi jawabannya.
“Australia merupakan satu-satunya negara yang sapinya terbebas dari penyakit kuku dan mulut (FMD),” ucap Brand Ambassador Australian Beef Isye Iriani, di acara Demo Cooking Memasak praktis di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa 18 Februari 2020.
Lebih lanjut, Isye mengatakan, Australia memiliki padang rumput yang luas dan bersih. Selain itu, sapi di Australia juga memiliki traceability system yang dipasangkan di telinga sapi guna melacak sapi tersebut secara akurat.
“Sapi di Australia diberi pakan rumput ataupun biji-bijian yang terjaga kualitasnya, hal ini menjadikan daging sapi Australia memiliki kualitas tinggi dan menghasilkan rasa yang gurih,” lanjut Isye.
Pada kesempatan demo cooking kali ini, Isye memasak daging sapi Australia yang dibumbui garam, lada, dan juga kecap. Acara yang dihadiri oleh komunitas Lions Club Jakarta ini berlangsung meriah. Para ibu-ibu komunitas pun terlihat antusias dan memperhatikan secara seksama.

Isye mengolah daging steak, sirloin shabu-shabu, dan short plate ini tak lebih dari 10 menit. Bumbu yang digunakan pun juga sangat sederhana. Selesai memasak, para anggota komunitas pun mencicipi hasil masakan yang disajikan oleh Isye. Tuaian komentar pun bermunculan.