Sebagai merek fashion, Gucci menaruh perhatian pada sumber bahan bakunya yang tidak mungkin dilihat konsumen dengan cepat. Dari sana merek-merek mewah seperti Gucci, pergi ke desainer hebat sehingga memakan biaya yang cukup besar.
Alber Elbaz, desainer Lanvin, mengatakan kepada The New Yorker, mengerjakan satu koleksi Gucci, lamanya sama seperti membuat vaksin. "Mengerjakan koleksi, bagi saya hampir seperti membuat vaksin," katanya.
Ketika sudah selesai membuat produk, akan ada biaya besar untuk pemasaran yang perlu dipertimbangkan. Misalnya saja untuk satu t-shirt Gucci bisa dibanderol USD600 atau setara Rp8,2 jutaan.
(Dewi Kurniasari)