Beberapa restoran berusaha memperbaiki dengan menawarkan jasa pengiriman makanan. Tetapi ada juga yang berjuang, karena kekurangan staf. Beberapa pelanggan juga mengatakan, mereka tidak berminat untuk merayakan Hari Valentine.
“Saya tidak akan mempertaruhkan nyawa hanya untuk pergi makan di luar,” kata Dina Li, pelanggan yang membatalkan makan malam bersama suaminya untuk menghindari penyebaran.
“Bahkan untuk take out, saya hanya memesan KFC dan McDonald’s karena merek-merek besar tersebut harus menjamin keamanan makanan," sambungnya.
Di mal Shanghai, pemilik seul & SEUL, Hu, mengatakan ingin mengakhiri krisis. Perkiraan kerugian yang didapat sekitar yuan700 ribu atau sekira Rp1,3 miliar. Sebagian besar berasal dari pembayaran sewa, gaji dan bahan-bahan makanan.
“Bagi orang-orang yang tidak memiliki penghasilan, arus kas kami mungkin bisa bertahan sampai satu atau dua bulan lagi dan itu batasnya,” tambahnya.
(Dewi Kurniasari)