Hal ini ia yakini berdasar pada adanya pemungutan iuran sebesar Rp3 juta hingga Rp30 juta yang mesti dibayarkan siapa pun yang 'hidup' di kerajaan tersebut. Uang tersebut pun diketahui bakal dilakukan untuk kelangsungan kerajaan dan menggaji anggota kerajaan dengan dolar Amerika.
"Menurut saya, si pencipta kerajaan cerdik menggunakan kepercayaan masyarakat setempat yang akhirnya membuat dia berhasil mengendalikan mereka semua. Saya juga yakin pasti ada survei atau riset kecil-kecilan yang dilakukan si pemilik ide Keraton Agung Sejagat, karena mereka memanipulasi simbol kebudayaan di sana," paparnya.
Sekadar informasi, Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh seorang raja bergelar Rangkai Mataram Agung. Sang Raja yang biasa dipanggil Sinuhun dan bernama asli Totok Santosa Hadiningrat. Sementara istrinya Kanjeng Ratu memiliki nama asli Dyah Gitarja.