Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melihat Kasus Keraton Agung Sejagat, Kenali Perbedaan Halusional dengan Delusional

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Senin, 20 Januari 2020 |11:22 WIB
Melihat Kasus Keraton Agung Sejagat, Kenali Perbedaan Halusional dengan Delusional
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

ADANYA Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh seorang raja bergelar Rangkai Mataram Agung, tentu saja membuat geger masyarakat. Pasalnya, keberadaan keraton tersebut tidak diakui oleh negara.

Sang Raja yang biasa dipanggil Sinuhun dan bernama asli Totok Santosa Hadiningrat. Sementara istrinya Kanjeng Ratu memiliki nama asli Dyah Gitarja. Mereka pun mengklaim memiliki wilayah kekuasaan seluruh negara di dunia.

Penyidik Polda Jawa Tengah pun akhirnya menangkap dan menetapkan status R. Toto Santoso (42), dan Fanni Aminadia (41) yang mengaku sebagai 'Raja dan Ratu' di Kerajaan Agung Sejagat, sebagai tersangka.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono mengungkapkan, kedua orang itu dijadikan tersangka terkait dengan kasus dugaan penipuan.

Keraton

Nah, banyak yang mengatakan bahwa kerajaan tersebut adalah kerajaan halu, tapi Psikolog Ade Iva Wicaksono menilai yang dilakukan Toto Santoso bukan halusinasi. Lantas apa bedanya halusional dengan delusional?

Delusi sendiri, adalah gangguan mental dikenal dengan psikosis. Psikosis ditandai dengan ketidaksinambungan antara pemikiran, imajinasi, dan emosi, dengan realitas yang sebenarnya. Orang yang mengalami delusi seringkali memiliki pengalaman yang jauh dari kenyataan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement