INDONESIA masih belum melegalkan berdirinya bank sperma karena dari sisi agama yang tak memperbolehkan dan dikhawatirkan ada penyalahgunaan. Wadah donor sperma ini sampai sekarang baru ada di negara barat.
Antusias akan donor sperma ini rupanya cukup digemari para wanita asal China. Mereka ingin memiliki anak tanpa menikah. Melansir dari SCMP, Kamis (26/12/2019). Sebagian besar wanita yang belum menikah di China tidak dapat mengakses perawatan kesuburan dan bank sperma di rumah.
Sebaliknya, wanita-wanita sukses yang tidak ingin menikah di China melakukan donor sperma Barat dan memilih sperma dari katalog sebelum pergi ke luar negeri untuk perawatan program hamil bayi tabung (IVF).
Melihat halaman demi halaman foto masa kecil, seorang wanita lajang yang bernama Xiaogunzhu tertarik pada gambar seorang anak laki-laki Prancis-Irlandia dengan mata biru gelap yang tersenyum.
Dia sedang menelusuri katalog donor sperma potensial, wanita berusia 39 tahun ini adalah salah satu dari meningkatnya jumlah wanita lajang kaya di Tiongkok yang ingin memiliki anak dan tidak mencari seorang suami.

Wanita yang belum menikah di China sebagian besar dilarang mengakses bank sperma dan perawatan program hamil bayi tabung (IVF) memaksa mereka untuk mencari opsi di luar negeri. Pilihan bank sperma yang dia cari jatuh di situs web bank sperma California. Xiaogunzhu terbang ke Amerika Serikat untuk memulai perawatan pertamanya.
"Ada banyak wanita yang tidak akan menikah, jadi mereka mungkin tidak memenuhi misi biologis mendasar ini," kata Xiaogunzhu. Bayinya, sekarang berusia sembilan bulan diberi nama Oscar terinspirasi dari tokoh dalam komik tentang Revolusi Prancis .
Tingkat perkawinan di China telah menurun selama lima tahun terakhir. Tahun lalu, hanya 720 dari 1.000 orang yang menikah, menurut statistik resmi. Wanita yang berpendidikan tinggi menghadapi diskriminasi ketika mencari pasangan dijelaskan sosiolog Sandy To karena pasangan pria mereka kesulitan menerima prestasi atau minder dalam hal pendidikan yang dimiliki pasangannya.