Sesampainya di rumah sakit, proses rontgen menemukan bahwa kandung kemih Polly sangat penuh. Para petugas medis kemudian memasukkan kateter, agar air seni sebanyak tiga liter di kantung kemih Polly bisa keluar. Tiga liter, enam kali lipat lebih banyak daripada yang bisa ditampung kandung kemih yang berfungsi secara normal.
Setelah menjalani serangkaian tes, Polly akhirnya didiagnosis dokter mengidap apa yang disebut dengan Fowlers Syndrome, sindrom yang biasanya menyerang wanita berusia 20-an dan 30-an. Kehidupan Pollyana beberapa bulan berikutnya dihiasi dengan aktivitas bolak-balik ke rumah sakit karena gas dan udara yang membuat kantung kemihnya kejang-kejang sehingga menyebabkan rasa sakit hebat.

Kemudian, pada bulan Desember 2014, petugas medis menyebutkan bahwa mereka dapat melakukan operasi urostomi, untuk membuat rute keluar baru untuk urin melalui lubang di perut, yang dikenal sebagai stoma.Perjuangan Polly tidak berhenti sampai di sini, Putus asa untuk mengakhiri, pada Februari 2015 Pollyanna melanjutkan operasi lanjutan selama enam jam.
Lalu apakah Pollyanna sudah sembuh? Ternyata jawabannya tidak, karena sekitar bulan Juli 2018 lalu ia harus menjalani operasi putaran. Kali ini untuk mengangkat alias menghilangkan kantung kemih Polly sepenuhnya.