Lantaran harus masuk daftar tunggu, Sean mengurungkan niatnya. Ia berencana untuk mencobanya lain waktu apabila merasa stres berlebih karena ujian. Menurut penggagas terapi tersebut yang juga anggota staf di kapel siswa, John Hacking, penyediaan liang lahat sebenarnya ingin mengajak mahasiswa lebih menghargai waktunya di bumi.
"Akhir kehidupan, kematian, adalah hal yang tabu dan sulit bagi mahasiswa. Kematian sangat sulit untuk dibicarakan, terutama ketika berusia 18, 19, dan 20 tahun," kata John.