Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gatal Ingin Komentari Kisah Viral Layangan Putus? Psikolog: Istri Sah Enggak Butuh Dukungan!

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Selasa, 05 November 2019 |11:30 WIB
Gatal Ingin Komentari Kisah Viral Layangan Putus? Psikolog: Istri Sah Enggak Butuh Dukungan!
Gatal ingin berkomentar (Foto: Asiaone)
A
A
A

Psikolog Meity Arianty coba menjelaskan dulu kenapa isu pelakor ini bisa menjadi 'makanan lezat' netizen di media sosial. Baginya, isu pelakor memang tak akan pernah ada habis-habisnya, bahkan sejak dulu sudah ada kasusnya. Walau dampaknya selalu menyengsarakan keluarga, suami atau istri yang selingkuh tetap saja banyak dan terkesan tidak memikirkan efek jangka panjangnya.

"Kasus-kasus yang saya tangani setiap bulan selalu saja berkisar masalah ini, baik istri yang menjadi korban perselingkuhan suami, anak-anak yang orangtuanya berselingkuh, atau laki-laki yang menjadi korban perselingkuhan pacarnya," tutur Mei pada Okezone melalui pesan singkat, Selasa (5/11/2019).

Dia melanjutkan, karena pernah menangani korban dan pelaku kasus seperti ini, maka Mei mengaku bisa melihat dari dua sisi. Walau pada akhirnya tentu setiap kasus punya karakteristik yang berbeda, terlebih pada kasus-kasus spesifik.

"Saat menghadapi klien dengan konflik orang ketiga, sebenarnya enggak banyak yang dapat aku lakukan, karena menurutku, setiap hubungan yang berkonflik, kontribusi dua belah pihak sama besar (ada hubungan sebab akibat), karena menurut saya semua hal buruk tidak terjadi dengan sendirinya," ungkapnya.

 Ilustrasi selingkuh

Mei lanjutkan, psikolog enggak bisa menyalahkan salah satu pihak, sehingga dia biasanya meminta klien untuk lebih instrospeksi dan berusaha menerima walau sulit namun tidak ada jalan lain selain proses menerima. Kemudian, yang bersangkutan mau memafkan atau tidak, keputusan itu diserahkan pada klien dan psikolog tidak boleh memaksa.

"Hal terpenting di sini adalah menerima keadaan tersebut dan melanjutkan hidup. Dalam bagian dari konseling yang dilakukan, biasanya klien akan dibantu dalam proses penerimaan, introsepsksi, dan move on," sambungnya.

Dari pembahasan itu, Mei berpendapat, rasanya masyarakat akan lebih bijak untuk melihat kasus perselingkuhan. Sebab, kita gak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya pada hubungan seseorang.

"Karena itu, sebaiknya masyarakat tidak mudah memberikan penilaian apalagi menghakimi salah satu pihak, bisa jadi apa yang sebenarnya terjadi tidak seperti apa yang kita lihat," tambah Mei.

Lalu, apa memang dampak yang dirasakan masyarakat ketika mereka ikut campur dalam urusan rumah tangga seseorang, terlebih di ranah media sosial?

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement