Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Rokok Elektrik, Indonesia Disarankan Belajar dari Korea Selatan

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Senin, 30 September 2019 |18:07 WIB
Soal Rokok Elektrik, Indonesia Disarankan Belajar dari Korea Selatan
Ilustrasi Vape. (Foto: Reuters)
A
A
A

Lebih lanjut Amaliya menjelaskan, ada sekitar 400 zat yang dikeluarkan asap rokok, di mana sebagian besarnya adalah racun atau zat karsogenik pemicu kanker. Sementara untuk kategori rokok yang dihangatkan, hanya ada 7 zat yang keluar bersama uap. Jadi dinilai lebih aman.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah sepakat bahwa rokok elektronik bukanlah alternatif terbaik untuk mereka yang ingin berhenti merokok, karena sudah jelas sangat berbahaya.

Sementara untuk kategori rokok yang dihangatkan, hanya ada 7 zat yang keluar bersama uap. Jadi dinilai lebih aman.

Mereka tidak memungkiri di Indonesia sendiri, belum ada tindakan jelas terhadap rokok elektronik. Padahal dalam Riset Kesehatan Dasar 2018, perokok rokok elektronik di Indonesia telah mencapai 2,8 persen atau sekitar 7,3 juta orang, dan terus berkembang belakangan ini.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement