Perjuangan setiap orang untuk mendapatkan gelar sarjana berbeda-beda. Ada yang harus berusaha menyelesaikan kuliah di tengah himpitan ekonomi, ada pula yang harus membagi waktu karena memiliki banyak peran. Sebuah cerita inspiratif datang dari perempuan bernama Saalih Alisya.
Dalam utasan di akun Twitter pribadinya, @saalihalisya, dirinya mengungkapkan jika harus menyelesaikan kuliah selama 3,8 tahun sambil berbagi peran menjadi istri, ibu, dan mahasiswi. Saalih menikah pada 2017. Tak lama berselang, tepatnya pada 2018 dirinya melahirkan dua anak kembar. Walaupun tak mudah, kerja kerasnya terbayarkan karena pada 2019 ia berhasil wisuda.
Saalih mengaku pada awalnya dia tidak kepikiran untuk menikah sambil kuliah. Malah dirinya memiliki target untuk menikah pada usia 25 atau 26 tahun. Pada tahun 2015, ia masuk kuliah. Siapa sangka, dua tahun setelahnya Saalih malah menikah di usia 20 tahun.

“Aku taaruf sama suami taun 2017, dan singkat banget prosesnya ta'aruf 5 bulan lanjut khitbah lalu menikah. Posisi wkt itu aku lg sibuk - sibuknya kuliah. Sblm memantapkan menikah aku sempet bikin perjanjian dulu sm dia bahwa aku msh kuliah dan aku ingin nyelesein kuliah ku juga,” tulisnya seperti yang Okezone kutip Selasa (30/7/2019).
Bagi Saalih, pilihan itu adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidupnya. Terlebih saat itu suaminya yang masih berstatus CPNS harus menanggung biaya kuliahnya. Beruntung Saalih berhasil mendapatkan beasiswa beberapa bulan setelah menikah. Namun masalah lain kembali muncul dimana sang suami meminta kehadiran seorang anak.
Pada saat itu, Saalih sempat menolak dan meminta sang suami menunda keinginan tersebut hingga ia lulus kuliah. Hal ini dikarenakan dirinya merasa belum siap lantaran kesibukan di kuliah. Mulai dari urusan himpunan mahasiswa, magang, hingga kuliah kerja nyata (KKN). Beruntung sang suami menerima keputusannya.
Namun tak berapa lama Saalih berubah pikiran. Hal ini dikarenakan saat magang di sebuah hotel dirinya bertemu dengan rekan kerja perempuan yang merasa sedih karena tak kunjung dikaruniai anak padahal sudah menikah cukup lama. Cerita itu membuat Saalih memikirkan ulang keputusannya. Akhirnya ia setuju untuk memiliki anak dan ternyata hasil USG menunjukkan dia mengandung anak kembar. Di saat bersamaan, sang suami resmi menjadi PNS.
Saalih yakin bisa melewati rintangan untuk menyelesaikan pendidikannya walau harus mengandung dan memenuhi kewajiban sebagai seorang istri. Baginya semua itu telah diatur oleh Allah SWT. Belum lagi saat usia kandungan menginjak 7 bulan dokter mengatakan bayinya sungsang sehingga ia harus banyak jalan dan beraktivitas. Kondisi itu membuatnya semakin bersemangat kuliah karena hitung-hitung olahraga.