Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Membandingkan Anak dengan Orang Lain Bisa Buat Dia Jadi Tukang Bully Loh!

Agregasi Hellosehat.com , Jurnalis-Rabu, 17 Juli 2019 |10:32 WIB
      Membandingkan Anak dengan Orang Lain Bisa Buat Dia Jadi Tukang <i>Bully</i> <i>Loh</i>!
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

2. Ajari anak untuk menghargai perbedaan

Bullying kadang terjadi karena adanya perbedaan. Agar anak tidak membully temannya yang berbeda, ia harus memahami perbedaan dan belajar untuk menghargai orang lain.

Ajari si kecil bahwa mengejek seseorang, baik itu karena penampilan, kondisi fisik, atau status ekonomi, merupakan tindakan yang buruk.

Anda mungkin perlu mengajak anak mendatangi panti asuhan atau komunitas anak berkebutuhan khusus agar ia bisa berinteraksi secara langsung dengan anak-anak yang berbeda. Dengan begitu, ia bisa lebih berempati kepada mereka yang berbeda.

Jangan ragu untuk menanyakan bagaimana interaksi anak dengan temannya pada guru di sekolah. Dengan begitu, Anda bisa memantau perilaku anak ketika ia berada di luar jangkauan Anda.


3. Kembangkan empati

Mengasah empati bisa menjadi tameng pada anak agar tidak membully temannya. Empati merupakan kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memahami emosi dari perasaan orang tersebut. Jika memahaminya, tentu tentu anak tidak mau menyakiti orang lain.

Jika memahaminya, tentu tentu anak tidak mau menyakiti orang lain.

Anda bisa mengembangkan empati anak dengan berbagai cara, seperti mengajarinya untuk berdonasi kepada korban bencana atau memelihara hewan peliharaan.


4. Jadilah contoh

Anak menjadi cermin dari orangtuanya. Maksudnya, perilaku yang dilakukan orangtua biasanya akan diikuti oleh anak-anaknya. Untuk itu, Anda perlu menjadikan diri sendiri sebagai panutan.

Misalnya, jangan menanggapi suatu masalah dengan kekerasan atau sikap agresif. Saat anak berbuat salah, pilihlah langkah untuk tidak memberikannya hukuman fisik, seperti memukul, menampar, mengurungnya dalam waktu lama.

Jangan pula berteriak-teriak atau membandingkan anak dengan orang lain. Tindakan tersebut dapat membuat anak menjadi agresif karena kesulitan mengelola emosinya.

Sebaliknya, Anda perlu menghadapi anak dengan tenang dan tahu cara tepat untuk mendisiplinkannya agar anak bisa mengelola emosi dan tidak membully temannya. Contoh, menerapkan metode time out pada anak usia prasekolah.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement