MI ayam adalah salah satu makanan khas Indonesia yang cukup banyak penggemarnya. Selain cita rasanya yang lezat, sesuai dengan lidah kebanyakan orang Indonesia, mi ayam juga paling mudah didapatkan.
Dengan mudah, kita bisa menemukan gerobak penjaja mi ayam di berbagai tempat. Bahkan cita rasa yang ditawarkan setiap penjual mi ayam pun berbeda-beda, sehingga enggak heran banyak di antara kita yang tidak pernah bosan mencoba beragam mi ayam dari berbagai tempat.
Nah masalahnya, apakah makan mi ayam setiap hari atau terlalu sering dapat memicu bahaya atau masalah bagi kesehatan tubuh? Nah, mari kita telaah lebih dulu tentang jenis mi yang dipakai dalam mi ayam.

Bicara soal jenis mi yang dipakai dalam mi ayam, memang sebagian besar penjual mi ayam memakai mi basah. Jenis mi basah ini tentu saja aman bagi kesehatan. Namun masalahnya, hingga kini masih ada produsen mi basah yang mencampurkan bahan kimia berbahaya yaitu formalin, coustic soda atau pengawet lain ke dalam adonan.
Bila dilihat tampilan selintas mi berformalin memang tampak sama dengan mi yang berbahan alami. Jadi tak ada salahnya jika mulai sekarang Anda mulai cermat dan teliti saat membeli mi basah atau mi segar di pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Formaldehida atau formalin merupakan bahan kimia yang dapat membasmi bakteri atau berfungsi sebagai disinfektan. Bahan kimia ini juga berfungsi mengawetkan dan mengeringkan kulit. Sedangkan coustic soda dipakai sebagai bahan campuran pembersih toilet dan akan menjadi panas jika terkena air.

Bahan-bahan tersebut bukan merupakan bahan aditif untuk makanan tetapi untuk industri. Jika dikonsumsi manusia tentunya akan membawa dampak buruk pada kesehatan. Mulai dari gangguan ringan hingga penyakit serius seperti ginjal, kanker, dan lain-lain.
Jika Okezoners ingin mendapatkan mi basah yang bebas bahan pengawet, adalah dengan membuatnya sendiri. Namun, jika Anda harus membeli mi basah untuk dibuat menjadi mi ayam ada beberapa hal yang perlu dicermati.